. Saya jomblo

Saya jomblo

Daftar Isi




---

Cieee, yang baru ngaku... Sadar?? Huahaha! Gak apa-apa, bro, lo gak sendirian. Percayalah, gak ada yang abadi, termasuk status jomblo. Gak selamanya lo jadi jones. Karena jones itu sebenarnya pilihan—lo yang nentuin kapan, di mana, dan siapa yang bakal membebaskan lo dari kutukan kesendirian.

Eh, bentar, gue lupa menyapa lo semua. Apa kabarnya nih yang ngaku mau move on, tapi malah stay on? Salam gigit jari ya!

Jomblo itu kalau dipikir-pikir memang ngeselin. Gimana gak, coba? Ada stigma kalau jomblo pasti malam Minggu di rumah. Salah besar! Jomblo juga bisa jalan-jalan malam Minggu… jalan kaki maksudnya.

Gue yakin, emak-emaknya para jones pasti mulai resah. Kayak emak gue dulu:

Emak: "Pacar lo mana?? Bawa dong ke rumah!"
Gue: "Mak, itu pacar apa gorengan, segala dibawa ke rumah?"
Emak: "Cowok itu harus punya cewek!"
Gue: "You don’t say, Mak… Gue juga tau!"

Singkat, padat, dan jelas. Buka kancing sambil pamer tato ‘212’.

Oh iya, kalau lagi kenalan sama cewek, saran gue: pakai nama samaran. Jangan terlalu jujur sama nama asli lo. Soalnya, siapa tahu nama lo kedengeran kampungan atau malah mirip nama peliharaan dia.

Contohnya:

"Boleh kenalan?"
"Boleh."
"Nama kamu siapa?"
"Felisha. Kamu?"
"Darsono."
"...."

Nah, lo! Bisa-bisa, pas lo minta nomor HP, yang dikasih malah nomor KTP. Atau lebih parah, ceweknya mikir, "Waduh, kok namanya kayak nama kakek gue?"

Kalau lo bisa denger isi hati dia saat itu, lo bakal refleks istighfar sambil ngelus-ngelus dada. Dada bapaknya. Plakkk!

Jadi, gak ada salahnya kalau lo menyamarkan nama asli lo. Misalnya, kalau nama lo Palimin, coba ganti jadi Kevin atau Momo—biar dikira peliharaannya Avatar.

Tapi kalau lo tetap mau jujur, siap-siap aja kejadian kayak gini:

"Hai, boleh kenalan?"
"Boleh."
"Kenalin, nama gue Palimin. Lo boleh panggil gue Pali, Mimin, Limin, Cunin, atau Agustus-Desember."
"Oh."
"Gue asli orang Amerika, tapi pas kecil emak gue nyemplungin ke laut. Terus gue ditelan ikan paus. Nah, ikan pausnya BAB di Indonesia, gue ditemukan ibu-ibu yang lagi nyuci, dikira bayi berang-berang, terus dibawa ke Ragunan. Setelah gede, gue diangkat lagi sama emak gue."
"... (krik...krik...krik...)
"Kalau nama lo siapa, Mbak?"
"Panggil aja… Hamba Allah."

TEEEET! GAGAL!

Jadi, usahakan kenalan dengan cara simpel, jangan panjang-lebar kali tinggi.

Coba kalau begini:

"Hai, gue Kevin. Boleh kenalan?"
"Boleh… boleh banget!"
"Ehem… Bapak kamu wasit ya?"
"Kok tau?"
"Oh, gue kira hakim garis tadi."

Di posisi ini, sebagai Kevin, lo bakal dapat perhatian lebih dari target.

"Ehm, Kevin, kamu tinggal di mana?"
"Di perumahan Dafuq."
"Ohh… boleh minta nomornya?"
"Boleh, mau berapa kilo?"

Bener kan gue? Nama samaran bisa bikin perkenalan lebih lancar.

Tapi semua tetap tergantung lo juga, gimana cara lo bersikap dan ngobrol sama cewek. Walaupun jomblo, lo gak bakal selalu sendirian. Makanya, Allah SWT nyiptain Raqib dan Atid.

Barusan temen gue dikatain "Dasar anak setan!" Tapi dia malah ketawa. Soalnya yang ngatain emaknya sendiri

1 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
27 Februari 2025 pukul 07.37 Hapus
:D