Komodo jatuh cinta (45) army
---
Lokasi: Hutan Latihan Militer Rahasia
Waktu: 04.30 pagi
Cuaca: Dingin, becek, dan penuh kodok yang salah paham
Saat ini gue sedang menjalani latihan militer yang katanya sih "untuk membentuk jiwa patriotik dan ketangguhan fisik prajurit."
Tapi jujur aja...
Gue lebih ngerasa ini kayak pelatihan buat jadi kodok .
“Target di depan, jarak 200 meter. Rawa-rawa penuh lumpur. Merayap. Senyap. Jangan sampai ketahuan,” kata instruktur dengan suara pelan tapi penuh tekanan.
Gue manggut-manggut sambil nyengir. "Siap, Komandan! Tapi… bisa nggak lumpurnya agak bersih dikit?"
Dia melotot. "Sersan ade, ini latihan! Bukan spa lumpur! Lagian mana ada lumpur yg bersih dikiy!"
Gue langsung nunduk nahan ngakak. Lalu mulai merayap pelan-pelan ke dalam lumpur kayak buaya tersesat.
---
05.00 pagi
Gue sekarang udah ngendap-ngendap di rawa. Badan gue nyelip setengah ke dalam air, senapan gue gue angkat tinggi-tinggi biar nggak basah.
Tapi... masalahnya adalah: GUE KETINGGALAN ROMBONGAN.
Semua temen-temen udah ngendap di semak-semak depan. Gue? Masih ribet ngeluarin kaki dari lumpur yang nempel kayak mantan belum move on.
Dan kodok di sebelah gue udah mulai curiga.
Dia ngeliatin gue kayak mau bilang, "Bro, lo kodok jenis apa? Ini teritori gue!"
Gue bisik pelan, “Ssst… bro, gue juga cuma numpang lewat.”
Kodoknya melompat ke muka gue. GUE KAGET SAMPAI NGAMBANG SEDETIK.
"BLUBBB!!"
Tiba-tiba suara di radio nyala.
“sersan ade! Lo kedengeran ngambang! Lo lagi latihan militer, bukan main air!”
Gue buru-buru tenggelam lagi pelan-pelan, kayak orang nyesel hidup.
---
05.30 pagi
Akhirnya gue sampai di posisi tembak.
Komandan berbisik lewat radio, “Target bergerak. Bidik. Fokus. Tembak hanya bila perlu.”
Gue angkat senapan. Nafas gue ditahan. Fokus. Di balik teropong, terlihat boneka beruang yang jadi target latihan.
Gue membidik... perlahan... pelan...
TAPI...
GUE KRAM LEHER.
“AAAKH!!”
Gue nggak sengaja narik pelatuk.
DORR!!
Peluru meleset. Kena ember logam di samping target.
"TIIINGGGG!!!"
SEMUA BURUNG DI POHON PADA TERBANG.
Temen-temen satu pasukan langsung merayap ke arah gue.
"SERSAN ADE! KAMU NGAPAIN?!"
Gue panik. “Sumpah, leher gue kram ndan! Gue nggak sengaja!!”
Komandan di radio langsung ngomel,
“SERSAN ADE!! KAMU INI LATIHAN MILITER APA SENAM LEHER?!”
---
06.00 pagi
Akhirnya latihan selesai. Semua pada istirahat sambil minum teh panas. Gue?
Gue masih duduk di rawa, ditemani kodok, sambil mikir…
Mungkin gue lebih cocok jadi pemeran film walid dari pada jadi tentara.
Tapi hei, satu hal yang pasti:
Meskipun latihan ini bikin gue nyaris tenggelam, kedinginan, dan dimarahin komandan... gue survive.
Dan itu cukup untuk bikin gue ngerasa keren.
Sampai kodok tadi naik lagi ke kepala gue.
“AAARGHHH!!”
08.00 pagi
Gue langsung bersihin badan di kamar mandi barak.
Gue buru-buru karna harus jemput nita di bandara.
Tapi baru aja keluar dari batalyon. Seseorang sudah menunggu....
---
To be continued…
Posting Komentar