. Komodo jatuh cinta ( 48 ) PM

Komodo jatuh cinta ( 48 ) PM

Daftar Isi



Oerasi “Jaring Joker”

Di ruang briefing Kompi VII Khusus Polisi Militer, semua prajurit tegap berdiri. Wajah-wajah tegang, sorot mata tajam. Prada randi, Pratu angri, dan Kopral botak duduk rapi sambil pegang map intelijen.

Di depan mereka berdiri Kolonel Guntur, suara beratnya membelah ruangan.

“Target kita adalah JOKER. Mantan teknisi militer yang berkhianat. Dia mencuri senjata prototipe dari gudang pusat, dan membentuk organisasi pemberontak bawah tanah: Serikat Tawa Neraka. Ironisnya, walau namanya lucu, dampaknya mematikan. Banyak sabotase, penyanderaan, bahkan video TikTok propaganda berisi ajakan ngelawak ngawur.”

Semua diam. Tegang. Sampai pintu ruang briefing dibuka keras dan...

“LAPOR PAK!! SERSAN ADE HADIR UNTUK NEGERI!”

Gue masuk sambil salto kecil. 

Kolonel Guntur nutup mata.

“Kenapa selalu kamu, sersan de…”

Gue kasih hormat setengah hati, setengah lagi pegang cilok. 

“Mohon izin, Komandan. Saya udah siap. Jiwa raga saya rela untuk... eh, sebentar, ciloknya nyangkut.”

Kopral botak bisik ke Pratu angri,

 “Gue nggak ngerti kenapa komando masih percaya dia mimpin tim.”

Angri jawab lirih,

“Karena walau dia sersan yg absurd... tiap misi berhasil. Entah gimana caranya.”

---

Hari H Penyergapan

Langit mendung. Helikopter mendarat di tanah lapang tak jauh dari hutan perbatasan. Gue turun dengan gaya slow motion, jaket loreng kebuka sedikit, memperlihatkan kaos bertuliskan: “Gue Capek Jadi Ganteng.”

Kita semua nyusup ke lembah tempat persembunyian Joker, di wilayah terpencil perbatasan. Angin dingin. Langit mendung. Pasukan siap di posisi.

Gue kasih aba-aba:

“Kode Alfa: kalau liat musuh, teriak ‘ALLAHU AKBAR’ atau ‘LOH KOK DI SINI’. Mana yang spontan aja.”

Prada randi bisik,

“Sersan, mohon prosedur sesuai standar taktis dong...”

Gue bisik balik,

“Tenang, Prada randi... kadang spontanitas itu seni dalam militer.”

Tiba-tiba:

“DUARR!!” penjaga joker nembak duluan. 

Kita semua tiarap.

Terus gue melipir ke belakang batu lain sambil ngeluarin snack dari kantong rompi.

“Kalau harus mati malam ini, minimal perut kenyang dulu...”

dor! dor!

Penjaga Joker terus menembak kami. Tembak-menembak pun pecah. Peluru beterbangan, tanah berhamburan.

Gue (ngumpet di balik batu): “Wah gila... gini amat ditembak? Kenapa gak ditembak sama cewek aja sekalian. Kan lebih berkesan!”

Kopral botak, sambil nembak akurat ke arah penjaga musuh, teriak,

“Sersan! Fokus dong! Ini bukan syuting sinetron walid!”

Gue angguk tegas.

“Siap. Tapi... Dewi nya mana nih???”

---

JOKER MUNCUL

Di tengah hujan peluru, suara tertawa muncul.

“HAHAHA! Kalian pikir bisa menangkapku semudah itu?”

Dari balik bangunan tua, muncul pria dengan topeng badut dan setelan jas penuh payet. Di tangannya, peluncur roket warna pink.

“Joker,” gumam Pratu angri, “Akhirnya muncul juga.” 

Gue berdiri gagah di atas drum, teriak:

“JOKER! MENYERAHLAH! KITA UDAH BAWA PERINTAH PENANGKAPAN... DAN BONUS BUBUR KACANG IJO!”

Joker balas:

“Sersan Ade... kau pikir aku takut? Aku... sudah siap. Karena... AKU PUNYA TRIK BARU!”

Tiba-tiba dia melempar bom asap... bentuknya donat.

Semua bingung.

Gue ngedumel,

“Gila... dia upgrade dari bom molotov ke bom sarapan.”

---


TEMBAK-TEMBAKAN BERLANJUT


Joker kabur ke arah bukit. Penjaga-penjaganya mulai menembaki kita. Gue dan tim tiarap di parit.

Kopral botak :

"Sersan! Kita terkepung!”

Gue:

“Oke! Formasi bulu ketek samson!”


Pratu angri:

> “Itu formasi apaan?!”

Gue: Gue juga gak tau. Tapi keren kedengerannya kan?”

Semua anggota : "HAH? "

---

AKHIR YANG BIKIN NANGIS... TAPI KETAWA

Saat kita mulai menang dan makin deket ke bunker Joker, dia lompat dari atas jurang... ke atas trampolin yang disiapin sendiri.

BOINGG—

Dia mantul ke arah drone-nya... dan kabur naik drone sambil nyanyi:

“Aku pergi... bukan berarti kalahhh~~”

Kita semua cuma bisa melongo.

Prada Randi:

“Dia... kabur pake drone karaoke?”

Gue duduk di tanah, ngerokok, lalu ngomong dramatis:

“Dia boleh kabur... tapi dia gak akan bisa kabur dari kenangan ini.”

Kopral botak:

“Lo kenapa jadi mellow, Sersan?”

Gue senyum, lalu bisik:

“Karena... gue capek jadi kuat.”

---


To be continued...




--

Posting Komentar