Komodo jatuh cinta eps 57 (Pov)
Diary Rahasia Mutiah Muslimah
Hari Sabtu – Pagi
Aku bangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini... special. Bukan ulang tahunku, bukan juga Hari Ibu. Tapi ini Weekend Pertama.
Weekend pertama aku bisa bareng dia... Kanda Ade. Calon imamku. Calon pemilik rak sepatu yang tiap minggu aku bersihin tanpa komplain.
Aku masak nasi goreng pake telur setengah matang, sambel ulek level cinta, dan plating seadanya (karena aku bukan chef TikTok).
Pas dia keluar kamar, rambut awut-awutan, mata ngantuk, aku hampir lempar wajan. MasyaAllah... jantungku kliyengan.
Dia nyubit roti tawar. Bercanda. Senyumnya... kayak habis minum teh tarik isi surga.
“Hari spesial ya?” dia tanya.
Aku gugup. “E... iya, weekend pertama di bulan ini,” padahal maksudnya... Weekend Pertama bareng aku.
---
Siang – Sofa Cinta & Kripik Pisang
Kami nonton drama Korea. Dia komentar tiap adegan kayak reviewer YouTube.
“Kenapa cowoknya minta pisau tapi malah ngelamar?” katanya.
Aku cuma senyum. Padahal aku juga nggak ngerti. Tapi... aku seneng.
Dia... lucu. Beda dari yang lain.
Waktu dia bilang, “aku pengen ngerti isi hati kamu mut...”
Aku pura-pura bego. “Hah?”
Padahal... hatiku udah bilang:
“Pegang tangan aku sekarang juga, kanda... sebelum aku meleleh kayak es di gurun Sahara. .”
---
Malam Hari – Saat yang Tiba
Hujan. Petir. Mati lampu.
Allah Maha Baik. Ini scane sinetron yang aku doain sejak kenal ade.
Aku pura-pura takut. (Ya emang takut juga sih...)
Terus aku beraniin peluk dia. Pelan. Tapi penuh kode. Badan nya keras banget ga ada empuknya, tapi bikin nyaman.
Dia nyalain flash HP. Terang.
Mata kami ketemu.
Deg.
“Mut... Aku suka kamu,” katanya.
Deg deg deg deg deg. Bunyi hati ini kayak drum marching band.
Aku jawab: “Aku juga suka kamu... kanda.”
Kami ciuman.
Ciuman pertama ku akhirnya tiba.
Hangat. Lembut. Jujur.
Aku belum pernah kayak gini. Tapi rasanya... kayak pulang ke rumah.
Kami ketiduran berdua. Tapi pelukan itu... aku nggak mau lepas sampai bangun tidur.
Aku beneran nyaman, dan ngerasa aman di pelukan nya, aku selalu ngucapin syukur yg begitu besar.
---
Hari Minggu – Hari Milik Dinda
Aku masak pancake bentuk hati. Dia makan sambil ketawa geli
Aku panggil dia kanda, dan dia agak shock. Tapi lucu.
Aku duduk di pangkuannya.
Nyusun nama anak di kepala.
Dia antusias banget ketika bahas anak cewek.
Ngomongin rumah masa depan.
Kebun cabe. Kandang kelinci.
Semua hal remeh... tapi kalau sama dia, terasa indah.
Malamnya, aku keluar pakai daster satin.
Muter lagu romantis.
Ngajak dia dansa.
Aku liat matanya waktu itu... dia belum siap. Tapi dia gak nolak. Dia malah pegang pinggang aku pelan.
“Weekend pertama ini... berhasil.”
Aku pikir gitu sambil nyender ke pundaknya.
Aku akan inget malam ini sampai mati.
---
Catatan Kecil:
Aku tahu... minggu depan giliran Nikita.
Tapi aku gak takut. Karena setelah weekend ini...
Aku bukan cuma penghuni rumah dia. Tapi penghuni hati dia.
– Mutiah Muslimah
---
To be continued...
Posting Komentar