. G-F58WFYGPSM Komodo jatuh cinta eps 67 (kabur)

Komodo jatuh cinta eps 67 (kabur)

Table of Contents


MARKAS MILITER – RUANG ISTIRAHAT PRAJURIT

Gue baru aja duduk, masih ngos-ngosan abis latihan bareng tim. Keringat belum kering, pikiran gue masih di wajah Mutiah yang gue peluk semalam.

Tiba-tiba…

“Permisi. Saya mencari…mukhlas Adeputera.”

Gue noleh ke arah pintu.

Dan yang masuk adalah Nikita. Pakai blazer putih gading, rok span mahal, dan heels yang bikin semua prajurit di ruangan langsung berdiri tegak… bukan karena hormat, tapi syok.


“Ya ampun, itu kan... Supirmin,” bisik salah satu teman gue.

“Yang katanya anak crazy rich itu?”

Gue berdiri kaku. “Nik… ngapain kamu di sini?”

Dia senyum lebar, tapi matanya tajem kayak tagihan utang.

“Aku mau bicara. Empat mata. Sekarang.”


RUANG LOKER BELAKANG MARKAS – 5 MENIT KEMUDIAN


Dia duduk dengan elegan di bangku besi tua. Gue berdiri gelisah kayak pesakitan.

“Aku tahu kamu lagi deket sama perempuan lain,yanita dan muthiah..katanya sambil buka iPad-nya. “Tapi sebelum kamu makin jauh dari aku… aku harus ingetin kamu soal sesuatu.”


Gue telan ludah. “Nik, tolong jangan bahas yang itu...”


Dia noleh. “Kamu pikir bisa nyium aku, peluk aku, tidur sama aku... terus pergi begitu aja? Kamu pikir ini sinetron?”


Gue diem. Otak gue nge-freeze.


“Aku gak minta kamu mencintai aku,” lanjutnya. “Tapi kamu harus tanggung jawab.”


Gue duduk. “Aku... waktu itu emang salah. Tapi aku gak bisa langsung ninggalin Mutiah.”


“Kalau gitu, kamu siap berhadapan dengan Papa dan Mama aku?” katanya sambil berdiri. “Karena mereka lagi di parkiran sekarang. Mereka pengen kamu datang dan melamar aku. Hari ini.”


Gue kaget. “APA?!”


“Dan FYI... Papa aku bawa pengacara.”

MARKAS – PARKIRAN DEPAN


Dua mobil Alphard hitam parkir elegan.

Seorang pria dengan setelan jas dan kacamata Gucci turun, ditemani wanita anggun dengan kalung berlian sebesar kelereng. Di belakang mereka... pengacara dengan koper hitam.


“Kamu Adeputera?” tanya sang Ayah.


Gue ngangguk gugup.

“Bagus. Kami ingin pembicaraan yang dewasa. Anak kami telah... memberi kehormatan kepada kamu. Sekarang giliran kamu menjaga kehormatan keluarga kami.”


Muter otak. Mulut kering. Jantung kayak main snare drum.


Dan tiba-tiba…


“LAPOR SERSAN!!!”

Seorang prajurit lari dari arah gerbang sambil teriak.


“TAHANAN KABUR!!! TAHANAN KABUR!!!”


Semua orang kaget. Nikita bahkan copot heels-nya.


“SIAPA?!” teriak gue.


Prajurit itu jawab dengan napas ngap-ngapan:


“JOKER, SERSAN! Tahanan 011! Dia berhasil lolos dari sel isolasi!”


Semua prajurit langsung panik.


Gue ngerasa dunia makin gelap.


Karena Joker bukan orang biasa.


Dia adalah penjahat yang pernah hampir ngebom stadion waktu konser dangdut nasional. Dia gagal... bukan karena pasukan elite, tapi karena Supirmin (Nikita) lupa naro kunci motor di jok, sehingga mobil bom-nya nyemplung ke empang.

Tapi Joker masih mengira kegagalannya gara-gara strategi cerdas dari gue dan Mutiah.


Dan sekarang... dia kabur.

Dan kemungkinan besar... dia balas dendam.



---


GUE NOLAH KE NIKITA.


“Aku gak bisa ikut ke rumah kamu sekarang.”


Dia kaget. “APA?!”


“Negara darurat. Joker kabur. Dan aku yakin... dia bakal nyari kamu juga.”


Nikita melotot. “AKU KORBAN NIH?!”


“Bukan... kamu target utama.”



---


TO BE CONTINUED...


Posting Komentar