Komodo jatuh cinta eps 75 (mission)
SCENE: KANTOR PRIBADI PAPA NIKITA – SORE HARI
Gue dateng pakai seragam lengkap, basah kuyup karena hujan. Di ruang tamu udah ada para tentara bayaran:
Dua sniper dari Ukraina,
Lima penyerbu dari Brasil, Turki, dan satu dari… entah mana, tapi mukanya mirip mantan K-pop.
Papa Nikita berdiri di balik jendela, ngerokok pelan pakai rokok mahal bau cengkeh campur dolar.
Dia noleh ke gue. Jalan pelan. Setiap langkahnya kayak iklan parfum pria.
Dia berdiri SEDEKET itu sama muka gue, sampe napas gue tahan—bau rokoknya kayak habis bakar uang baru.
Papa:
“Kamu…
Anak saya udah berkorban banyak buat kamu...
Jangan kecewakan kami lagi.”
Gue (ngangguk tegas):
“Siap, Pa.”
Padahal hati gue teriak:
“YA ALLAH NIH ORANG KAYAK RAJA PALING SADIS DI FILM ACTION CHINA.”
---
SCENE: PERSIAPAN BATTLE
Gue kasih briefing ke para tentara bayaran:
Gue : “Listen up. Two snipers take positions northeast and southwest of the bunker. Wait for my signal—only shoot on visual confirmation. The rest of you will flank from the west forest line. No mercy. But don’t shoot the girl. Repeat: DO. NOT. SHOOT. THE GIRL.”
Sniper Ukraina: “Da.”
Penyerbu Turki: “Anladım.”
Penyerbu Brasil: “Beleza!”
Rangga dan Iwang berdiri di belakang sambil senyum-senyum...
Rangga (bisik ke Iwang):
“Lu ngerti dia ngomong apaan?”
Iwang:
“Gak, gue kira dia lagi nyanyi lagu Linkin Park.”
-
SCENE: SURAT UNTUK YANITA – BOY BERAKSI
Gue serahin surat ke Boy.
Gue:
“Boy, lo gak ikut. Lo pulangin surat ini ke Yanita. Hati-hati di jalan.”
Boy (nangis):
“gue juga mau ikut perang, de…”
Gue:
“Lo udah cukup nyusahin pas bikin laptop konslet, minggat sekarang!”
---
SCENE: MALAM HARI – PENYUSUPAN DIMULAI
Hujan deras. Petir nyambar. Suasana gelap.
Gue, Rangga, dan Iwang mulai merayap kayak cicak cari sinyal.
Rangga tiba-tiba nunjuk penjaga di pos jaga.
Dia langsung maju dengan stealth:
“Pssst… CRACK!!”
Satu penjaga langsung dicekek dari belakang dan ditidurin.
Gue:
“Wew... Jadi lo beneran polisi khusus?!”
Rangga:
“Gue tuh sekolah di jurusan pernapasan diam-diam.”
Gue juga gak mau kalah.
Merayap lewat semak, lempar batu buat ngecoh.
Pas penjaga nengok, “TACK!!” Gue jeblosin dari belakang pake sleeper hold.
Iwang di belakang:
“Gokil... gue kayak nonton Metal Gear tapi versi stand up.”
---
SCENE: SISTEM BUNKER DIMATIKAN
Iwang sambil pegang laptop:
“Gue matiin listrik bunker ya...”
Klik!
Semua lampu mati.
Lalu...
TIBA-TIBA DARI TOA BUNKER TERDENGAR:
🎶 “Mau dibawa kemana~ hubungan kitaaa~” 🎶
Gue: “IWANG!! KENAPA LAGU ITU LAGIII!?”
Iwang (panik):
“MAAF KEPENCET LAGU KESUKAAN LO!!”
***
SCENE: PENJAGA TERAKHIR YANG NYANYI SENDIRI
Di pojokan ada satu penjaga... lagi galau sambil nyanyi:
🎶 “Andai aku Gayus Tambunan...” 🎶
Iwang, tanpa sadar, nyaut:
🎶 “Yang bisa pergi ke Baliiiii~~” 🎶
Gue & Rangga:
“SSSSSTTT!!!”
Terlambat.
Penjaga langsung nengok, mata melebar kayak habis liat setan.
Penjaga:
“ITU TADI SIAPA YANG LANJUTIN BAITNYA?!”
Iwang (nge-freeze):
“A-aku cuma fans Gayus...”
Penjaga pencet tombol alarm.
🔺🔺🔺
"WEEOOOOWEEOOOWEEEOWW!!!"
🔫🔫🔫
Tembakan mulai terdengar dari dalam bunker.
Gue (lari sambil nunduk):
“SIAP! KITA KETAHUAN! KE PLAN B!”
Rangga: “Plan B tuh yang mana!?”
Gue: “GAK ADA PLAN B!! ASAL TEMBAK AJA YANG GAK PAKAI BH!!”
ENDING:
Gue, Rangga, dan Iwang tertahan di luar ruang utama. Tembakan makin dekat. Sirine makin kencang.
Iwang:
“Kita harus selamatin Nikita... SEKARANG!”
Gue:
“Dan kita juga harus jawab ke Papa-nya… KALAU ANAKNYA MASIH HIDUP!”
TO BE CONTINUED...