. G-F58WFYGPSM Komodo Jatuh Cinta eps 77

Komodo Jatuh Cinta eps 77

Table of Contents





RUANG RAPAT DADAKAN – DALAM VAN KOMANDO


Gue dan Rangga duduk di dalam van, laptop iwang kebuka, ada peta, HT, kopi sachet tumpah, dan mie cup belum diseduh.


Gue:

“Jadi... Yanita dan Nikita diculik. Hardi dibanting. Boy ilang. Laptop nyaris meledak. Rencana hancur.”


Rangga (dengan tenang tapi megang senter kayak nahan emosi):

“Gue udah bilang dari awal, lo terlalu baper sama cewek. Ini misi, bukan sinetron ‘Suami-Suami Tersesat’.”


Iwang:

“Kalian berdua kalo berantem terus, gue uninstall aja nih GPS-nya. Biar kita nyari Nikita pake ilmu cocoklogi.”


Tiba-tiba, HT Super berbunyi.

Suaranya berat. Misterius. Heroik.


Boy (via HT):

“Jangan cari gue. Gue tau lokasi Nikita.”


Gue & Rangga:

“APA?!”


Boy:

“Dia gak disekap di bunker. Bukan juga di hutan. Dia... ada di tempat paling mencurigakan...”


LANGKAH KAKI BOY terdengar berat dan dramatis. Soundtrack 007 muter pelan.


Boy (lanjut):

“...TOY KIDS. ISTANA MAINAN ANAK-ANAK. Ada teriakan anak-anak... tapi satu suara... adalah suara minta tolong.”



---


SCENE: TOY KIDS – DALAM ISTANA MAINAN


Anak-anak ketawa, main perosotan, nembak bola-bola plastik...


Satu badut masuk. Badut itu... BOY.


Rambut palsu, sepatu gede, dan... pistol mainan yang isinya senjata beneran.

Sambil jalan, dia bisik ke HT:


> “Gue akan menyusup. Misi rahasia. Demi sahabat dan... demi... perasaan yang belum sempat disampaikan.”





---


SCENE: KEMBALI KE VAN


Gue (teriak di HT):

“BOY!! JANGAN BERTINDAK SENDIRI! JANGAN SOK JAMES BOND!!! LU CUMA BOY!!”


Boy:

“Ade... Gue temen lo. Gue yang rusak laptop lo, gue yang salah... biar kali ini, gue yang nebus.

Lo selamatin Yanita. Cewek idaman lo dari kecil. Gue selamatin Nikita. Deal?”


Gue diem.

Tersentuh. Tapi juga...


Rangga (tiba-tiba meledak):

“ENGGAK BISA!! Ini semua konyol! Misi ini harus terstruktur! Kita harus fokus ke target utama! Gue gak akan biarin rencana ini dibelokin!”


Gue (emosi):

“Masalahnya, lu terlalu ‘struktur’ sampe kayak robot! Hidup itu kadang perlu feeling!”


Rangga:

“Feeling lu tuh sering error, bro!”


Gue:

“Minimal gue punya perasaan, bukan cuma ranking bela diri!”



---


SCENE: DEBAT BERUBAH JADI ADU JURUS


Tiba-tiba... BAM!

Gue lempar pukulan straight boxing ke arah Rangga. Rangga tangkis dan balas dengan tendangan Taekwondo.


Gue rolling ke kiri, Rangga salto ke kanan (padahal gak penting, cuma biar gaya).

Kami bertarung kayak film Rush Hour, tapi versi promo Indomaret.


Iwang dari belakang teriak:

“BERANTEM LAGI NIH ORANG! GUE MAU LIVE-IN AJA NIH! TARUNG DUEL NGGA ADA SPONSORSHIP!”


Puncaknya:


Gue mau pukul Rangga, malah kepleset sendiri, kena tiang van, jidat benjol.


Rangga mau tendang gue, malah kakinya nyangkut di tas logistik dan dia jatuh nindih mie cup belum diseduh.



Kami berdua ambruk.

Lemes.

Nap nap kayak ayam abis dikejar bebek.


Gue (napas berat):

“Ngapain sih kita...”


Rangga (masih rebahan):

“Gak tau... mungkin kita butuh pacar.”


Iwang:

“Udah dari tadi gue bilang.”



---


SCENE: BACK TO BOY – DALAM TOY KIDS


Boy nyamar jadi badut sambil bawa balon love.

Sambil nyari, dia denger suara samar...


Nikita (teriak):

“LEPASIN AKU!! BODOH!! BOY!! KALO KAMU DENGER—”


Anak-anak:

“Yaaaaay, seru bangeeet!”


Boy:

“Tenang, Nikita... Badut ini akan jadi pahlawanmu.”



TO BE CONTINUE... 

Posting Komentar