Komodo Jatuh Cinta eps 82
[RUANG TAWANAN – MARKAS JOKER]
Pasukan tentara nasional udah kalah telak. Sebagian tewas, sebagian ditangkap.
Di sebelah sel gue & Nikita, ada satu tawanan baru — Prada Randi. Seragamnya kotor, mukanya penuh debu, tapi semangatnya masih kayak anak baru masuk barak.
Randi ngeluarin HT dari saku, langsung nyoba kontak markas:
Randi: "Komando, ini Prada Randi… over!"
HT: [sunyi]
Randi: "Komando? Prada Randi… permisi? Hallo?"
HT: [bip-bip] — lalu mati total.
Randi: "Lah, sinyalnya ngilang… kayak sinyal hp gue pas bayar paket telat."
Gue nyeletuk dari dalam sel:
Gue: "Itu bukan sinyal ilang… sinyal lo udah diblokir satelit, bro. Joker mainannya kelas internasional."
Randi: "Eh… Astaga, Komandan Ade? Kirain udah gugur! Kok lo masih hidup?"
Gue: "Doa orang tua, bro… sama doa netizen."
Nikita cuma melirik sambil senyum tipis. Gue mulai sadar, pasukan ini ternyata arahan langsung dari Kapten Novi, atasan gue yang berbahaya.
[RUANG STRATEGI – MARKAS JOKER]
Rangga berdiri tegak di depan mantan komandannya.
Mantan Komandan: "Rangga, pikirin baik-baik. Disini lo bebas. Gaji gede, makan enak, nggak usah denger perintah orang-orang sok pahlawan."
Rangga: "Mending gue makan batu, daripada makan uang kotor."
Joker yang duduk di kursi belakang cuma senyum sambil tepuk tangan pelan:
Joker: "Wah… drama moralitas. Gue suka banget bagian ini."
[DI LUAR MARKAS – PERJALANAN IWANG]
Iwang & badut cewek tomboy udah kabur dari kericuhan. Mereka sembunyi di gudang tua.
Iwang nyoba nyalain HP buat kontak tim, tapi sinyal hilang.
Iwang: "Duh… nggak ada sinyal. Lo ada wifi nggak?"
Badut Cewek: "Ada, tapi password-nya susah… udah 30 karakter."
Iwang: "Gue pernah bobol wifi komplek pak RT. EZ."
Mereka debat dulu soal siapa yang paling jago IT, sampe akhirnya… klik! wifi kebuka.
Iwang: "EZ… gampang banget."
Langsung dia video call ke Papa Nikita:
Iwang: "Pak! Saya nemuin lokasi mereka! Nikita aman… sama Ade juga ada di situ."
Papa Nikita senyum lega:
Papa Nikita: "Bagus! Kamu tunggu kabar saya. Biar saya urus ini dari jalur diplomasi."
---
[RUANG KERJA JOKER]
Telepon Joker bunyi. Joker ngangkat.
Joker: "Ya?"
Papa Nikita (via telpon): "Joker… kita perlu bicara. Kalau berani sentuh anakku lagi… saya kirim semua yang saya punya."
Joker cuma ketawa:
Joker: "Hahaha… saya tunggu"
[RUANG TAWANAN LAIN – YANITA & BOY]
yanita dan Boy masih duduk di lantai, ngobrol sambil mikirin cara kabur.
yanita: "Boy, lo punya ide?"
Boy: "Punya… tapi semua ide gue biasanya bikin masalah baru."
yanita: "Yang penting kita keluar dari sini."
Boy: "Oke… kita bisa pura-pura sakit, atau pura-pura nikah… biar dikasih kue gratis."
yanita cuma melotot, Boy nyengir.
Posting Komentar