Komodo jatuh cinta eps 86
[RUANG TAWANAN – YANITA & BOY]
Dinding sel bergetar, debu jatuh dari langit-langit. Alarm meraung keras, lampu merah strobo nyala bikin suasana kayak disko kampung.
Boy (loncat-loncat panik):
"WOY, DISKO GRATIS! GUE PASTI DJ-NYA NIH!"
Yanita (tegang):
"Boy! Fokus! Ledakan ini bisa jadi kesempatan kita!"
Penjaga lari-lari panik, salah satunya ngejatuhin kunci. Boy langsung ngambil dengan refleks… terus malah dia jongkok pura-pura main kelereng.
Yanita:
"😑 Boy… itu kunci sel!"
Boy (mendadak serius):
"Oh iya ya… Kirain koin receh. Untung belum gue kantongin."
Dia buka sel… klik! … pintu kebuka. Yanita melongo.
Boy (pose ala superhero):
"Liat kan? Gue emang dilahirkan buat jadi pahlawan… atau minimal badut penyelamat."
[RUANG TAWANAN – ADE, NIKITA, & PRADA RANDI]
Ledakan bikin jeruji goyang keras, beberapa baut copot. Prada Randi langsung sigap dorong jeruji.
Prada Randi:
"Komandan, kita bisa dobrak pintunya!"
Gue (masih meringis luka):
"Gas, bro! Jangan kasih Joker kesempatan napas!"
Nikita bantu dorong, akhirnya jeruji roboh!
Nikita (lega):
"Kita bebas!"
Gue berdiri pelan, masih pegang dada yang diperban. Prada Randi nyengir ke gue:
Prada Randi:
"Komandan… jujur aja, gue kira bapak udah tamat. Tapi ternyata bapak lebih bandel dari sinyal wifi RT gue."
Gue:
"Kalau soal bandel, gue juaranya."
Nikita pegang tangan gue erat.
Nikita (lirih):
"Aku nggak bakal lepasin kamu lagi…"
[RUANG STRATEGI – RANGGA & MANTAN KOMANDAN]
Ledakan bikin meja-meja berantakan. Mantan komandan sigap, tapi Rangga tetep tenang.
Mantan Komandan:
"Hahaha… liat Rangga. Markas ini nggak bisa ditembus. Pasukan Joker nggak terkalahkan."
Rangga tatap tajam.
Rangga:
"Yang nggak terkalahkan itu… tekad buat nolongin temen."
Joker masih duduk di kursi, ketawa sambil ngelempar pisau ke papan target.
Joker:
"Wah wah… tamu makin rame. Gue suka pesta chaos. Tinggal nunggu siapa yang jadi bintang malam ini…"
[LUAR MARKAS – IWANG & BADUT CEWEK]
Ledakan ternyata dari arah luar benteng. Iwang & badut cewek ngeliat asap tebal dari jendela gudang.
Badut Cewek (panik):
"Itu kayaknya pasukan bantuan!"
Iwang (senyum licik):
"Atau mungkin gue yang ngebom pake orderan Ojek Online."
Badut Cewek:
"Hah?"
Iwang:
"Ya, gue order 'martabak + petasan banting'. Nyampe tepat waktu!"
Badut cewek tepok jidat. Tapi Iwang langsung serius ngetik di HP.
Iwang:
"Papa Nikita harus tau. Ini momen emas buat serang balik."
[RUANG KERJA JOKER]
Telepon di meja Joker bunyi lagi. Joker ngangkat, kali ini wajahnya datar.
Papa Nikita (via telpon, suara tegas):
"Ledakan itu baru pemanasan, Joker. Lepasin anak saya, sebelum semuanya hancur."
Joker ketawa pelan, suaranya makin dingin:
Joker:
"Hahaha… Om, jangan salah paham. Gue justru lagi seneng. Ledakan itu bikin acara kita makin seru. Nah, siap-siap aja… pertunjukan baru aja dimulai."
[RUANG TAWANAN – YANITA & BOY]
Suara ledakan susulan mengguncang lagi. Boy ngintip keluar sel, liat lorong penuh asap.
Boy:
"Yanita… ini gila. Tapi gue janji, apapun yang terjadi… gue bakal lindungin lo."
Yanita (terharu tapi masih sinis):
"Lo serius?"
Boy (senyum absurd):
"Serius. Soalnya kalau lo mati, siapa lagi yang bisa bentak-bentak gue tiap hari?"
Yanita senyum kecil. Mereka siap kabur bareng.
Posting Komentar