Komodo jatuh cinta eps 90
[RS ELITE – KAMAR VIP]
Ruangannya adem, wangi obat bercampur bunga segar. Gue masih terbaring di ranjang pasien, badan penuh perban, tapi muka gue lebih ganteng dikit karena efek lampu remang-remang.
Di sebelah gue, Nikita lagi tidur nyender… di ranjang yang sama. Padahal jelas-jelas ada sofa di pojokan.
Suster baru mau masuk, tapi langsung diusir.
Nikita (ngomel):
“Keluar! Aku yang jaga suamiku. Kalau ada yang salah suntik, aku tanggung jawab dunia-akhirat!”
Gue (lemah, nyengir):
“Padahal gue cuma perlu ganti infus doang, Nik…”
Nikita (sambil ngelus kepala gue):
“SSSTT! Kamu diem. Mulai sekarang, yang boleh sentuh kamu cuma aku.”
Gue sampe speechless, hati adem, tapi juga takut salah gerak.
---
[RUANG RAWAT – YANITA & BOY]
Yanita duduk di kursi roda, tangannya masih diperban. Boy mondar-mandir di sampingnya kayak satpam nyari sepatu ilang satu.
Yanita (lemes):
“Boy, lo bisa diem nggak sih? Gue makin pusing liat lo muter-muter.”
Boy (nyengir, megang apel):
“Tenang, Yanita… gue udah janji sama Tuhan, kalo lo selamat, gue bakal jadi pria yang bertanggung jawab.”
Yanita (ngangkat alis):
“Tanggung jawab apaan?”
Boy (serius, tapi absurd):
“Ya… minimal tanggung jawab bawain lo cemilan tiap sore.”
Yanita ngakak kecil, akhirnya melempar bantal ke Boy.
---
[MARKAS PAPA NIKITA – HALAMAN DEPAN]
Papa Nikita berdiri gagah, pake jas hitam, ditemani Rangga di belakangnya dengan setelan bodyguard full hitam plus kacamata gelap.
Papa Nikita (senyum tipis):
“Mulai hari ini, Rangga, kamu jadi pengawal pribadiku. Aku butuh orang yang bisa jaga keluarga ini, dengan nyawa sekalipun.”
Rangga (mengangguk tegas):
“Siap, Pak. Nyawa saya cuma bonus. Harga utamanya… kesetiaan.”
Papa Nikita terharu, langsung tepuk bahu Rangga. Helikopter di halaman bikin adegan makin dramatis.
---
[KAMAR VIP – ADE & NIKITA]
Malam makin tenang. Gue masih rebahan, sementara Nikita sibuk nyuapin bubur.
Nikita (membujuk):
“Ayo buka mulut… suapan terakhir pangeran..”
Gue (cemberut):
“pangeran? Gue udah lama ga denger itu sejak kejadian itu.."
Nikita (senyum)
"Mungkin aku ga pernah bilang kamu pangeran ku lagi, sesuai janji aku ke kamu. Tapi hari ini, kamu beneran pangeran ku.. "
Nikita langsung cium kening gue.
Gue terharu.
"Ehmm.. Makanan nya nggak enak, Nik. Kayak bubur bayi.”
Nikita (cemberut balik):
“Kalau kamu nggak mau makan, aku juga nggak mau tidur.”
Gue nyerah, akhirnya buka mulut.
Boy tiba-tiba nongol di pintu, bawa Yanita di kursi roda.
Boy (teriak):
“WOY, ROMANTIS BANGET! KAYAK DRAMA KOREA! Tapi kalo drama gue sama Yanita, kayaknya lebih cocok sinetron Indosiar jam 3 sore.”
Yanita langsung jitak Boy lagi.
---
Kamera mundur pelan. Semua tokoh ada di satu frame:
Gue di ranjang pasien, Nikita tidur nyender manis, peluk gue tanpa mikir orang sekeliling. seolah-olah yg lain ngontrak.
Boy sibuk ngajak Yanita main catur di kursi roda.
Papa Nikita ngobrol serius sama Rangga di halaman.
Iwang dan badut cewe lagi di kantin saling suap-suapan cilok.
Prada Randi lagi makan gratisan di kantin rumah sakit.
Suasana tenang, penuh tawa kecil. Untuk pertama kalinya setelah chaos panjang, semua orang bisa tarik napas.
Tulisan muncul pelan:
“For now… peace returns.”
“To be continued…”
Posting Komentar